Bab 202
Bab 202
Bab 202
“Saya?”
Mendengar kata katanya, Samantha mengerutkan keningnya.
Sejak enam tahun yang lalu dimana Samara mewakilinya di pertandingan akhir memetik kecapi dan memainkan sebuah lagu, sejak saat itu dia tidak pernah memetik kecapi lagi
“Kak Fany, apakah konferensi pers untuk pengenalan peta baru permainan mengharuskan saya memetik kecapi?” Samantha bertanya, “Permintaan lainnya akan saya kabulkan, apakah bisa dibatalkan acara memetik kecapi itu?”
“Sumantha, terus terang saja. Belakangan ini ketenaran tarian tradisional itu sangat tinggi di media sosial, pihak agen melihat komentar yang dipasang para netizen, mereka menginginkan kamu memetik kecpiSelain itu Tuan Nicky juga sudah mengundang seorang penari solo… in Têxt © NôvelDrama.Org.
“Apa?”
“Kamu tenang saja.” Tiffany menjelaskan. “Pada video rekaman, penari solo itu adalah pemain utama, tetapi konferensi pers kali ini kamulah yang menjadi pemeran utamanya, “Tuan Nicky mengundang dia hanya untuk mendampingi kamu. Jika konferensi kali ini dapat sukses, dan melancarkan pemasaran proyek gaming ini ketenaran kamu pasti akan meningkat dua kali lipat.”
Mendengar pernyataan ini hati Samantha sangat tergoyah, tetapi dia masih tampak ragu ragu.
“Kamu kan tahu tangan saya grogi karena sudah lama sekali tidak memetik kecapi…..”
“Kamu sudah terlatih sejak kecil, incuietik senar senar itu akan muncul secara naluriah.” Tiffany memberi ide dengan berkata: “Saya sudah mencari Tuan Purnomo untuk memainkan beberapa lagu
terlebih dahulu lalu merekamnya dan nanti waktu konferensi resini saya akan menyuruh orang memasang rekamannya, sampai waktunya kamu hanya perlu berlagak saja asalkan jangan ketahuan.”
Kali ini….
Samantha akhirnya dapat merasa lega.
-Kak Fany, terima kasih.”
Samantha, kamu jangan terlalu sungkan!” ada rasa bangga di dalam suara Tiffany. “Kita akan meinbuka mata jutaan penggemar di acara konferensi nanti.”
“Baiklah, pasti
Setelah Samantha meletakkan telepon, dia tidak dapat inenyembunyikan rasa gembira di wajalnya.
Sciclah Saintha keluar. X.vict Valk icbih ali pojokin menyimak selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya.
Bocah itu memanjangkan tiulutnya
Mengenai kejadian tarian tradisional itu, dia sudah mendengar dari Javier.
Wanita ini tidak menghafal dialog waktu syuting, memakai banyak pemeran pengganti baik untuk dialog maupun aksi, sekarang rekaman video ibu yang sedang memetik kecapi juga berani dia sadap dan mengaku sebagai dirinya.
Ck ckck……..
Mukanya lebih tebal dari tembok!
Tetapi, Javier mengatakan Ibu sudah mempunyai rencana kalau begitu dia akan duduk dan melihat akibat yang akan diterima wanita jahat ini
Sckcjap mata, sudah tiba saatnya konferens pertiga hari kemudu
Konferensi pers, diluar
Boleh dikatakan game ini adalah sebuah permainan yang sudah merakyat
Tokoh pahlawan di dalam game tersebut sangat cantik, keterampilan teknisnya mampu menampilkan khayalan menjadi kenyatain schinggakan memberikan pengalaman yang menyenangkan kepada semua pemainnya.
Masih ada waktu 2 jam sebelum acara resmi dimulai, semua tempat duduk di dalam ruangan sudah terisi penuh.
Para wartawan dan awak media telah siap sedia dengan peralatan 111ereka, bersiap siap untuk merekan dan mewawancara scluruh acara yang berlangsung malam ini.
Samantha memakai baju model Dinasti Tang dengan corak bunga peony yang berwarna warni, dengan tusuk kondc mutiara yang bergoyang goyang, dan rok panjang yang melambai, diantara alis matanya ada titik merah berbentuk bunga kecil yang membuat kecantikannya makin glamor dan mempesona.
*Samantha, hari ini kamu sangat cantik dan mempesona…….” Tiffany yang memakai setelan jas berwarna krim itu menyanjungnya.
“Iya.”
Samantha mengangguk kepalanya.
Dia sangat puas dengan kostumnya hari ini, cuma ada satu kekurangan.
Asta Costan tidak dapat hadir malam ini.
Walaupun suara kecapi bukan dia yang mainkan, tetapi dia yakin penampilannya di panggung sangat cantik dan menawan, pasti akan meluluhkan hati Asta.
“Kak Fany, waktu saya beraksi di pangkung nanti, kamu bisa membantu saya merekam seluruh ProNCS acara
“Tidak masalah.” Tiffany tertawa gembira, “Sudah saya atur semuanya, kamu tenang saja dan fokus pada penampilanmu.”
“Iya, saya akan usahakan sebaik baiknya.”
Dan, Pada saat ini.
Dalam sebuah ruangan lantai 2, di gedung yang sama dengan acara konferensi ini.
Samara dengan sepasang tangannya yang ramping sedang menuangkan dua cangkir teh Dian Hong yang harum semerbak.
“Tuan Nicky tidak keberatan dengan tindakan saya yang akan mengacaukan acara malam ini?” Samara mengangkat cangkirnya, lalu berkata dengan serius, “Sebelum acara konferensi dimulai, saya akan meminta maaf kepada Anda terlebih dahulu, dengan menyuguhkan secangkir teh mewakili arak.”