Menantu Dewa Obat

Chapter 65



Chapter 65

Bab 65

Siang hari, di hotel Orchids.

Sepasang suami istri, Axel dan Alina, berjalan ke pintu.

“Bos Kosasih yang kau katakan itu apakah benar bisa diandalkan?” tanya Alina dengan berbisik,”Dia bilang dia akan membantu kita menangani masalah ini, apakah dia mampu?”

Bos Kosasih adalah petinggi yang diperkenalkan Hiro kepada mereka tadi malam.

Semalam saat Axel menceritakan masalahnya ini, bos Kosasih setuju untuk membantunya mengurusnya

Axel terlihat khawatir juga. “Kita lihat bagaimana nanti saja, lagipula kita juga tidak akan rugi apa – apa.”

“Jika dia dapat mengurusnya maka itu adalah hal yang terbaik. Tetapi jika dia tidak bisa maka kau dapat membantu Nara memutuskan harapannya terhadap Reva kemudian kau bisa meminta bantuan Julian!”

Alina mengangguk:”Benar juga. Masalah hari ini tidak penting, yang penting adalah membuat Nara memutuskan harapannya itu!”

“Kalau menurutku Nara paling cocok menikah dengan Julian!”

“Keluarga Julian juga cukup terpandang dengan kekayaannya yang bernilai ratusan juta. Jika Nara menikah dengannya maka bisnis Nara juga akan lebih lancar.”All content is property © NôvelDrama.Org.

“Saat itu kita bahkan dapat masuk kedalam daftar keluarga terpandang di kota Carson. Tommy dan yang lainnya tak ada apa – apanya jika dibandingkan dengan

kita.

Mata Axel berkedip teringat akan Tommy dan keluarganya yang pernah menginjak dan menghinanya. Sekarang dia memiliki kesempatan untuk membalas mereka tentu saja dia tak akan melewatkannya.

Yang paling penting sekarang adalah membuat Reva dan Nara bercerai!” Axel menggertakkan giginya. “Jika bukan karena dia, Nara pasti sudah menikah dengan keluarga kaya sejak dulu!”

“Ya!” Alina berkata dengan marah,”Kita gunakan alasan ini saja. Nanti saat acara

makan siang berlangsung jika masalahnya tidak dapat diurus dengan baik maka kita akan meminta mereka bercerai saja!”

Kemudian keduanya pun pergi ke ruangan vip yang dikatakan Reva.

Saat pintu didorong masuk didalam sudah ada lima orang yang duduk di dalam ruangan itu.

Reva dan Nara sudah tiba dan tiga orang lainnya adalah, nyonya Meng, tuan muda Meng dan istri dari tuan muda Meng.

Nama istri tuan muda Meng adalah Stella. Dia memiliki wajah yang manis dia duduk mendekap dengan mesra di sisi tuan muda Meng seperti sepasang pengantin baru saja.

Tuan muda Meng dengan raut penuh kebanggaan dan mukanya yang berseri – seri seperti bunga yang mekar di musim semi seolah-olah tak pernah ada kesedihan di masa lalu.

Gairah dan semangatnya semalam membuat tuan muda Meng merasa seperti terlahir kembali sebagai manusia baru.

Pagi tadi dokter Tanaka juga telah memberinya pil Long Life.

Setelah memakan pil itu tuan muda Meng tidak hanya pulih dari lukanya saja tetapi juga menjadi lebih berenergi,

Tuan muda Meng yang berusia hampir empat puluh tahun ini. Sekarang dia begitu sehat dan berenerjik membuatnya merasa seperti masih berusia dua puluh tahunan saja.

Semua hal ini berkat pengobatan Reva dan tuan muda Meng sangat berterima kasih kepada Reva.

Tentu saja Nara tidak tahu identitas keluarga Meng. Ketika Axel dan Alina melihat ketiga orang ini, mereka juga merasa bingung.

Reva kemudian dengan cepat memperkenalkan mereka. Tuan muda Meng mengulurkan tangannya dan berkata:”Paman, Tante, apa kabar? Reva dan aku, kami bersaudara!”

Axel dan Alina saling memandang. Saudara Reva? Orang macam apa dia!

Tanpa membalas uluran tangannya tuan muda Meng, Axel dan Alina pun duduk

dengan seenaknya saja: “Reva, siang ini kita akan membahas hal bisnis. Di saat ini kau malah ingin melayani teman – temanmu apakah pantas kau begitu?

Tuan muda Meng merasa sedikit canggung. Lalu Nara menyahut dengan cepat,”Pa, Ma, Kakak Meng siang ini kesini untuk menemani kita.”

“Menemani?” Alina mencibir:”Apakah kau tahu siapa yang kita undang siang ini?”

“Manajer Jansen. Dia yang bertanggung jawab atas sebagian besar bisnis yang berhubungan dengan bank. Mana bisa meminta sembarangan orang untuk menemaninya?

Nara juga terlihat agak canggung mendengar ucapan mamanya:”Ma, kau.. kau jangan asal bicara!”

“Kakak Meng, maaf, mamaku hanya bercanda!”

Ketika tuan muda Meng melihat situasi Reva di rumah ini, dia merasa agak bingung tetapi dia juga tidak terlalu perduli.

Axel dan Alina sclalu meremchkan keluarga Meng. Di tengah percakapan seringkali bergosip dan mengejeknya.

Untungnya suasana hati keluarga Meng sangat baik hari dan demi menjaga imej Reva mereka tidak terlalu menanggapi sepasang suami istri itu.

Next Chapter


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.