Bab 2324
Bab 2324
Bab 2324 Kembali Menyelamatkan Orang Part 2
Melihat mobil mereka pergi, barulah Dewi menghela napas lega, dia menutup pintu halaman dan masuk kembali ke dalam rumah…..
“Sudah pergi semua?” Brandon bertanya dengan tergesa–gesa.
“Sudah.” Dewi memandangi anak–anaknya yang berada di tempat tidur, ekspresinya menjadi suram, anak–anak baru berusia tiga bulan, kondisi kesehatan mereka juga tidak baik, kalau dia pergi begitu saja, bagaimana dengan anak–anak?
“Kamu tidak menyetujui permohonan mereka, ‘kan?” Brandon mengerutkan kening memandangnya.
“Aku tidak ingin, tapi aku tidak bisa berdiam diri dan tidak melakukan apa–apa….” Dewi menghela napas, “Bagaimanapun juga, dia adalah ayah dari anak–anak.”
“Itu benar juga….” Brandon bisa memahaminya, “Tapi kalau kamu pergi, bagaimana dengan anak– anak? Kalau tidak, minta mereka bawa Lorenzo ke sini untuk mengobatinya?”
“Tidak bisa.” Dewi dengan tegas menolak, “Kalau membawanya ke sini akan lebih repot lagi, nanti musuh–musuhnya akan mencari ke sini….”
“Benar juga.” Brandon mengangguk.
“Aku akan pergi melihatnya, dan kembali secepat mungkin.” Dewi menatapi anak–anak dengan pandangan yang enggan, “Lagi pula anak–anak juga tidak minum ASI, jadi kalian juga bisa merawat mereka.”
“Aku ikut….” Brandon masih ingin seperti dulu, berkata dia akan ikut bersamanya, tapi ketika dia memikirkan anak–anak, dia mengubah kata–katanya lagi, “Baiklah, aku harus tinggal dan merawat
anak–anak.”
“Iya.” Dewi mencium anak–anak dengan lembut, “Untungnya kondisi mereka sekarang sudah baik– baik saja. Aku telah meninggalkan beberapa obat umum di rumah. Kalau mereka pilek, demam, diare atau yang lainnya, kamu bisa memberikan mereka obat. Kalau ada masalah besar, hubungi saja aku, aku akan segera kembali.”
“Aku tahu.” Brandon mengangguk, “Karena kamu telah memutuskan untuk pergi, cepatlah kembali. Jangan khawatir, ada aku di rumah.”
“Oke.” Dewi mengemas kotak obat dan tas jarum, dan memeluk anak–anak satu per satu, “Aku pergi ya, urusan rumah aku serahkan padamu.”
“Tenang saja.” Brandon memandangnya dengan cemas dan mengingatkan, “Saat kamu di sana, jangan membuat masalah ya, segera pulang setelah kamu sudah menyelamatkannya.”
“Ya.” Dewi menepuk pundak Brandon dan pergi dengan tergesa–gesa.
“Dewi, tunggu sebentar. Nenek pengasuh mengejarnya keluar dan menyerahkan sekantong makanan padanya. “Kamu belum makan malam, butuh dua jam untuk turun gunung, jangan sampai kelaparan.
“Terima kasih. Nek
Dewi memeluknya dan segera pergi, pada jarak satu kilometer dari halaman rumahnya, dia menemukan Jasper di pinggir jalan dengan sebuah mobil kosong terparkir di sampingnya.
Dapat dilihat bahwa yang lainnya telah turun gunung, hanya Jasper yang menunggunya di sana.
“Tidak mudah untuk turun gunung, jadi aku menunggumu di sini, aku tidak ada maksud lain.”
Jasper membuka pintu mobil dan dengan hormat mempersilakannya untuk masuk ke dalam mobil.
Dewi masuk ke dalam mobil dan melihat rumah kayu di belakangnya dari kaca spion, dirinya merasa sedikit khawatir
“Aku telah mengutus Wezo dan yang lainnya untuk melindungi mereka secara diam–diam, jangan khawatir.” Jasper dapat melihat kekhawatirannya, “Selama pengobatan, tidak akan terjadi apa–apa pada Tuan Brandon dan anakmu.”
“Kamu tahu soal anak–anak?” Dewi membuka matanya lebar–lebar karena kaget.
“Meskipun kami merahasiakan kehamilanmu dari Tuan, tapi kami semua mengetahuinya.” Jasper merasa sangat bersalah, “Ugh, mengenai hal ini, aku harus minta maaf padamu
“Tidak perlu minta maaf, ada baiknya juga merahasiakannya dari dia.” Dewi berkata dengan ringan. “Supaya dia tidak datang merebut anak dariku.” Text © owned by NôvelDrama.Org.
“Anda telah bekerja keras selama setahun ini,” Jasper berkata dengan penuh rasa bersalah, “Sebenarnya, aku sudah berkali–kali ingin memberi tahu Tuan mengenai anak dalam kandunganmu, tapi selama Presiden masih menjabat, maka Grup Moore tetap tidak akan stabil. Kalau Tuan memiliki kelemahan, maka akan rentan terhadap bahaya, jadi setelah aku pikirkan berulang kali, aku pikir lebih baik menunggu sampai kondisi Grup Moore sudah stabil, tapi aku tidak menyangka tiba–tiba….
Berkata sampai di sana, Jasper tertegun dan tidak melanjutkan perkataannya.
“Pemikiranmu benar, Dewi berkata dengan penuh terima kasih, “Kalau dia tahu aku hamil, mungkin saat itu dia tidak akan membiarkanku pergi dengan mudah. Akan lebih menyakitkan bagiku untuk terus tinggal di kediaman Moore, dia juga tidak akan memiliki kehidupan yang
baik
“Aku juga berpikir begitu pada saat itu….” Jasper memandangnya dengan lemah. Itu sebabnya aku tidak mengatakan apa–apa, aku masih khawatir Anda akan menyalahkanku.